Sabtu, 25 Januari 2020

Hilang Empati

Ah sudah, sudah!
Itu-itu saja yang kau keluhkan.
Angan-angan tak kesampaian tak seberapa
dibanding kecewaku dengan kesempatan.

Hei, camkan ini,
karena sejak awal semua memang untuk sendiri,
maka yang terpenting
ya aku sendiri!

Persetanlah kamu mau bagaimana, jadi apa.
Kalau bukan waktumu menang,
mungkin memang usahamu yang kurang?

(29 Oktober 2019; ditulis saat jatuh dan tersungkur)

Sabar Sebentar

Sampai kapan harus bersabar
Menanti saat bangun tidur penuh debar
Namun santai menatap senyum lebar
Enggan pergi, masih bersandar
Walau kereta Angke harus dikejar

...

Perut yang semakin besar
Dekapan sayang tak kunjung kelar
Sabtu Minggu tidak perlu keluar
Sabar ya, tiga tahun itu sebentar!

Sepenggal Isi Hati

Aku yakin sekali
Pergi dan kembali
Ujungnya memang kamu lagi
Tempat ternyaman untuk berbagi

Seseorang yang paling mahir
Buatku memilih ini kali terakhir
Bekunya hati mudah saja mencair
Saatnya nurani bicara tanpa banyak berpikir

Sayang, jadilah tempatku pulang
Jangan lelah buat aku tenang
Bersamamu sedih pun jadi senang
Rembulanku, gelap ini perlahan terang...